- Belajar ke Kantor Kemenag Purbalingga
- Mengatasi VPS Tiba-Tiba Penuh - User Tidak Bisa Login
- Mutasi PTK dari Sekolah ke Madrasah di Simpatika
- Membuang Bloatware di HP Xperia Z4 Docomo
- Install OS X Mojave di MacBook Jadul
- Tanggal Penting untuk Ujian Jenjang MA
- Kemajuan Teknologi Pertanian Harus Selaras dengan Kompetensi Petani
- Review PowerBank Zola ZP10AK
- Visual Editor - Text Editor Gratis Keren Multi Platform
- Solusi Sinkronisasi Data Hasil Simulasi I UAMBN-BK
Kemajuan Teknologi Pertanian Harus Selaras dengan Kompetensi Petani
Berita Terkait
- Review PowerBank Zola ZP10AK0
- Visual Editor - Text Editor Gratis Keren Multi Platform0
- Spesifikasi CAT UNBK 20190
- Mensiasati Data Tanggal pada Template PDUM0
Berita Populer
- Alur Mutasi PTK di Simpatika
- PDUM Sebagai Data Dasar UAMBN
- Membuang Bloatware di HP Xperia Z4 Docomo
- Review PowerBank Zola ZP10AK
- Solusi Sinkronisasi Data Hasil Simulasi I UAMBN-BK
- Mutasi PTK dari Sekolah ke Madrasah di Simpatika
- OPM Butuh Cooling Down & Warming Up
- Install OS X Mojave di MacBook Jadul
- Tanggal Penting untuk Ujian Jenjang MA
- Mensiasati Data Tanggal pada Template PDUM

Pertanian masih menjadi pekerjaan dan pendapatan utama penduduk di desaku. Selain pertanian padi, sekarang ini petani di desaku telah mulai bergairah untuk menanam beberapa komoditi lainnya. Bawang merah dan cabai adalah komoditi yang saat ini mulai digemari yang ditanam di samping tanaman padi ketika musim penghujan. Saat musim kemarau petani lebih banyak menanam kacang hijau, yang diselingi dengan jagung ataupun gandung (bukan gandum ya gaes).
Teknologi pemanenan juga berkembang dengan pesat. Dulu petani menggunakan ani-ani, sehingga harus mengambil (memanen) padi satu per satu. Kemudian berkembang dengan teknologi ancak, dengan ancak petani dapat memanen padi dengan sabit yang kemudian dikumpulkan dan dipukulkan ke alat (ancak) tersebut. Di tahun 1980-an, petani memanen padi dengan mesin dos (alat berupa silinder yang dipasangi paku) yang digerakkan dengan cara diinjak pada tuasnya, seperti mesin jahit masa lalu. Dos pun berinovasi dengan merubah strukturnya dengan pedal seperti pedal sepeda, sehingga operator lebih ringan dan kinerja dos lebih cepat. Seiring dengan perkembangan teknologi mesin, dos pun berinovasi dengan digerakkan oleh mesin, sehingga operator tinggal menyiapkan padinya.
Setelah penggunaan mesin meluas, di era millenium tahun 2000 petani mulai memanfaatkan mesin pemanen dengan cara di blower. Dengan alat ini tentu saja petani lebih cepat memanennya. Tangkai padi yang dipotong juga memendek, sehingga petani lebih ringan dalam mengumpulkan padi ke dekat mesin blower tersebut. Tak kalah pentingnya, hasil panen juga lebih bersih, karena dengan mesin blower, tangkai padi akan terpisah lebih sempurna dengan bulir-bulir padi.
Sudah beberapa musim panen terjadi lonjakan perubahan yang cukup drastis di desaku. Teknologi yang saat ini digunakan adalah mesin yang sering disebut combi walaupun merk utama yang beredar saat ini Yanmar. Dengan mesin tersebut pemanenan padi menjadi sangat lebih cepat. Satu bahu yang jika dipanen dengan teknologi blower dapat memakan waktu satu hari penuh dengan 15 pekerja, dengan mesin combi dapat dipanen dalam waktu 2 jam dengan hanya 3 pekerja.
Sungguh mesin combi ini menjadi suatu alat yang sangat membantu petani dalam mempercepat pekerjaan pemanenan hasil pertanian. Tetapi, hal ini juga sepertinya harus dibarengi dengan kompetensi petani, dan yang tidak kalah pentingnya yang harus difikirkan adalah pemutusan pekerjaan yang selama ini merupakan pekerjaan padat karya (banyak membutuhkan tenaga manusia), dan saat ini digantikan dengan mesin. Kemudian, para pekerja pertanian yang dulu mengharapkan pekerjaan saat panen tiba harus difikirkan pula mereka harus dialihkan ke bidang pekerjaan apa lagi? Masyarakat dan pemerintah harus pula segera tanggap terhadap permasalahan sosial seperti ini.
