Bacaan Niat Puasa Asyura 10 Muharram | Arab, Latin dan Terjemah
iPunx July 27, 2023 11:35 pm . 2 min read 
Niat Puasa Asyura 10 Muharram – Puasa asyura adalah puasa yang dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram. Rasulullah SAW sangat menganjurkan puasa asyura ini.
Pada tahun 1445 H atau 2023 M ini, puasa asyura jatuh pada esok pagi Jum’at, 28 Juli 2023. Oleh karena fadlilah atau keutamaan puasa asyura yang sangat besar, maka seyogyanya bila kita tidak berhalangan untuk dapat melaksanakan puasa tersebut. Adapun niat puasa asyura atau puasa tanggal 10 bulan Muharram adalah sebagai berikut:
Niat Puasa Asyura (10 Muharram)
Arab
نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى
Latin
Nawaitu shauma Âsyûrâ-a lilâhi ta’âlâ.
Baca Juga:
Terjemah Niat Puasa Asyura (10 Muharram)
“Saya niat puasa Asyura karena Allah ta’âlâ.”
Niat tersebut dapat kita baca pada malam hari sebelum tidur. Akan tetapi, tetap sahur adalah kesunahan yang sangat dianjurkan. Sehingga sangat baik bagi orang yang berpuasa untuk menyantap hidangan sahur sebelum subuh. Agar tubuh kita ketika puasa tetap segar bugar.
Keutamaan Puasa Bulan Muharram
Paling tidak ada lima keutamaan puasa di bulan Muharram, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Pertama, menjadi puasa yang paling utama, sebagaimana hadits riwayat Imam Muslim.
- Kedua, termasuk dalam keutamaan berpuasa dalam bulan-bulan mulia atau al-asyhurul hurum.
- Ketiga, puasa sehari dalam bulan Muharrram pahalanya sama dengan puasa 30 hari.
- Khusus puasa hari Asyura, yakni pada tanggal 10 Muharram, maka akan menjadi pelebur dosa setahun yang telah lewat.
- Sedangkan puasa Tasu’a pada 9 Muharram dan puasa 11 Muharram yang dijadikan pelengkap puasa Asyura pada 10 Muharram, menjadi pembeda umat Islam dengan umat Yahudi yang sama-sama berpuasa di hari Asyura.
Demikianlah, bacaan atau lafal niat puasa asyura baik dalam tulisan Arab, Latin maupun terjemahnya. Sebenarnya, masih banyak lagi fadlilah atau keutamaan berpuasa pada bulan Muharram.
Walaupun kita juga mengenang kisah perih bulan muharram pada hari Asyura. Namun, sejarah kelam itu seyogyanya kita peringati bukan dengan cara yang kita baik. Akan tetapi, mari kita isi peringatan sejarah kelam tersebut dengan memperbanyak berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah. Supaya kejadian kelam yang terjadi pada hari asyura tersebut tidak terulang kembali.
