Nisfu Sya’ban Jatuh pada 8 Maret 2023, Kapan dan Apa Keistimewaannya

Kapan Nisfu Sya’ban? Dilansir dari nu.or.id bahwa Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) dari rukyatul hilal tidak berhasil melihat hilal pada Senin, 29 Rajab 1444 H bertepatan 20 Februari 2023. Sehingga tanggal 1 Sya’ban 1444 H jatuh pada Rabu 22 Februari 2023 M.

Oleh karena itu, Nisfu Sya’ban, 15 Sya’ban 1444 H bertepatan hari Rabu tanggal 8 Maret 2023 atau dimulai Selasa, 7 Maret 2023 malam.

Data Hilal Bulan Sya’ban

Mengutip dari nu.or.id berikut adalah data hilal bulan Sya’ban 1444 H / 2023 M. Hilal 29 Rajab 1444 H saat ini sudah berada di atas ufuk, yakni tepatnya +2 derajat 34 menit 53 detik, dengan markaz Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT. Sementara konjungsi atau ijtimak bulan terjadi pada Senin Pahing 20 Februari 2023 pukul 14:08:18 WIB.

Sementara itu, letak matahari terbenam berada pada posisi 11 derajat 04 menit 24 detik selatan titik barat. Sedangkan letak hilal pada posisi 13 derajat 57 menit 02 detik selatan titik barat. Adapun kedudukan hilal berada pada 2 derajat 53 menit 29 detik selatan matahari dalam keadaan miring ke selatan dengan elongasi 4 derajat 47 menit 10 detik, lama hilal 12 menit 35 detik.

Berdasarkan metode falak yang sama pula, maka diketahui parameter hilal terkecil terjadi di Kota Jayapura, Provinsi Papua. Data tinggi hilal mar’i 1 derajat 11 menit, elongasi hilal hakiki 4 derajat 21 menit dan lama hilal di atas ufuk 7 menit 8 detik.

Sementara parameter hilal terbesar terjadi di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Dengan tinggi hilal mar’i 2 derajat 25 menit, elongasi hilal hakiki 4 derajat 48 menit dan lama hilal di atas ufuk 12 menit 50 detik.

Ketinggian hilal di seluruh Indonesia sudah positif. Artinya, hilal berada di atas ufuk pada saat matahari terbenam. Namun, tinggi hilal dan sudut elongasi belum memenuhi kriteria imkan rukyah NU, yaitu tinggi 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.

Dalil Keistimewaan Nisfu Sya’ban

1. Quthbur Rabbani Syaikh Abdul Qadir al-Jailani

Dijelaskan dalam kitabnya ‘Al-Ghunyah’ Quthbur Rabbani Syaikh Abdul Qadir al-Jailani menerangkan bahwa :

صلاة الرب تبارك وتعالى على نبيه تعظيم الحرمة, وصلاة الملائكة عليه اظهار الكرامة, وصلاة الأمة عليه طلب الشفاعة

Artinya: Shalawat yang berikan Allah kepada Muhammad adalah sebuah penghormatan, shalawat atas Nabi dari para malaikat merupakan pengejawantahan dari karamah, sedangkan shalawat atas Nabi dari kita selaku umat adalah permohonan syafaat dan pertolongan.

2. Dalam Hadits

 وقد روى  ابو هريرة رضى الله عنه انه قال ان النبي صلى الله عليه وسلم قال: شعبان شهرى, ورجب شهر الله, ورمضان شهرامتى, شعبان هو المكفر, ورمضان هو المطهر

Artinya: Sya’ban adalah bulanku, Rajab adalah bulan Tuhanku, Ramadhan adalah bulan umatku. Sya’ban adalah bulan pemberangus dosa, dan Ramadhan adalah bulan penyucian diri.

Mengenai bulan Sya’ban ini, seorang ulama berkata bahwa: Bulan itu ada tiga. Pertama, bulan Rajab telah lampau, Rajab telah pergi tidak akan kembali. Kedua, bulan Ramadhan, ia belum datang dan terus kita nanti. Apakah esok kita masih mendapatkan Ramadhan? Tidak ada yang tahu. Dan ketiga bulan Sya’ban yang ada sekarang ini. Sya’ban sebagai perantara antara Rajab dan Ramadhan, maka jagalah ketaatan selama berada di dalamnya (falyaghtanim at-th’at fiha).

Do’a Bulan Sya’ban

Doa bulan Sya’ban masih berkesinambungan dengan bulan Rajab. Rasulullah SAW mengajarkan kita berdoa di bulan Rajab dan Sya’ban sebagai berikut:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Allâhumma bârik lanâ fî rajaba wasya‘bâna waballighnâ ramadlânâ “

Artinya : Duhai Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadlan.” (Lihat Muhyiddin Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi, Al-Adzkâr, Penerbit Darul Hadits, Kairo, Mesir).

Demikianlah kapan nisfu sya’ban tahun 2023 ini dan apa saja dalil keistimewaannya. Semoga kita senantiasa dalam lindungan dan petunjuk Allah SWT. Amin ya Rabbal alamin.

Artikel Sejenis

sepi ing pamrih, rame ing gawe

Menu