
Tren penggunaan ponsel 5G di Indonesia semakin meningkat, dengan pangsa pasar yang melonjak drastis pada tahun 2024. Namun, apakah hal ini akan menjadikan ponsel 4G menjadi tidak laku lagi?
Menurut laporan terbaru dari IDC (International Data Corporation), pangsa pasar ponsel 5G di Indonesia mencapai 25,8% pada tahun 2024, naik signifikan dari tahun sebelumnya yang hanya 17,1%. Kenaikan ini dipicu oleh peluncuran berbagai model ponsel 5G terbaru dengan harga yang semakin terjangkau.
IDC menyebutkan bahwa lonjakan pangsa pasar 5G ini tidak lepas dari dua faktor utama:
Di pasar 5G Indonesia, Samsung masih menjadi pemimpin dengan dominasi yang kuat. Namun, Oppo berhasil memperkecil jarak persaingan menjelang akhir tahun 2024. Persaingan ketat antara kedua brand ini semakin memanaskan pasar HP 5G di tanah air.
Tidak hanya HP 5G, pasar smartphone secara keseluruhan di Indonesia juga menunjukkan pertumbuhan positif. IDC melaporkan pertumbuhan pasar smartphone sebesar 15,5% year-on-year (yoy) pada tahun 2024. Meskipun demikian, pertumbuhan pada kuartal IV hanya mencapai 9,6% yoy dan cenderung stagnan dibandingkan kuartal sebelumnya.
Meskipun terjadi pemulihan di tahun 2024, pasar smartphone Indonesia belum sepenuhnya pulih. Vanessa, analis riset IDC Indonesia, menjelaskan bahwa konsumen masih merasa cemas akibat ketidakpastian politik dan ekonomi global. “Pertumbuhan pasar diperkirakan akan melambat pada tahun 2025, dengan angka pertumbuhan hanya satu digit,” ujarnya.
Dengan harga yang semakin terjangkau dan teknologi yang terus berkembang, ponsel 5G diprediksi akan semakin populer di Indonesia. Namun, tantangan ekonomi global dan ketidakpastian politik bisa menjadi penghambat pertumbuhan pasar di tahun-tahun mendatang. Bagi konsumen, ini adalah waktu yang tepat untuk beralih ke Handphone 5G dengan harga lebih murah dan fitur yang lebih canggih.